Refleksi: Expect Less, Receive More
than “Expect More Receive Less”.
Isn’t it?
Seperti
ketika kamu berharap banyak—kalau orang-orang terdekat memberi ucapan selamat
ulang tahun yang istimewa padamu—tapi ternyata mereka sama sekali tidak ingat.
Seperti ketika kamu tidak berharap banyak kalau orang-orang tertentu yang tidak
benar-benar kamu ingat mengucapkan ucapan selamat ulang tahun padamu—tapi ternyata
mereka justru mengucapkannya, ucapan selamat ulang tahun itu, dengan sangat
istimewa. Ketika berharap banyak justru mendapat sedikit. Ketika berharap
sedikit justru mendapat banyak. Sangat kontras dan terbalik, dilematis. Pernahkah
kalian memikirkan hal ini juga? Lebih baik memang berharap sedikit tapi
ternyata mendapat banyak, daripada berharap banyak tapi mendapat sedikit—karena
ekspektasi yang terlalu besar yang tidak terpenuhi itu biasanya berujung pada
kekecewaan. Sebaliknya, ekspektasi sederhana yang terpenuhi dengan tidak
terduga bisa mendatangkan rasa syukur yang melimpah dan rasa takjubnya sendiri.
Sangat bertolak belakang, bukan?
p.s. :
Tapi
bukan berarti jika ekspektasi kita yang terlalu besar ternyata tidak terpenuhi,
itu artinya kita tidak bisa bersyukur. Meski berat untuk mengakui dan
menuliskan ini disini, tapi
perenungan saya adalah justru ketika kita bisa bersyukur di tengah ekspektasi
yang tidak terpenuhi, disitulah kita lulus ujian. Ujian untuk bisa selalu
bersyukur dalam segala sesuatu, segala hal, segala situasi dan kondisi.*
No comments: