Menikmati Kehidupan, Sampai Detail Terkecil
Belakangan, saya
belajar untuk lebih menikmati kehidupan—sampai detail-detail terkecil. Masalah
memang tak bisa benar-benar dicegah untuk datang sesekali kan, tapi rasanya
sangat tak adil untuk membiarkan masalah menjajah kehidupan sampai membutakan
mata akan hal-hal baik yang masih dianugerahkan untuk kita. Jika kehidupan
terasa berat, jangan membuatnya semakin berat—sebaliknya, nikmatilah setiap hal
menyenangkan yang pasti masih ada disana, untuk menghidupkan kembali
suasananya. Mungkin kita perlu untuk mengambil waktu beristirahat, karena kadangkala
kita harus berhenti menjadi terlalu serius. Nikmatilah kehidupan. Pergilah berjalan-jalan
atau mengobrol dengan sahabat-sahabat terdekat. Cobalah bermain balon. Makan es
krim. Minum secangkir teh hijau atau segelas cokelat panas. Pergi menonton film
yang menginspirasi di bioskop. Bisa juga bermain games di aplikasi smartphone.
Membaca Webtoon. Karaoke. Menonton drama Korea. Menginap dan menghabiskan waktu
di tempat sahabat. Makan bakmi atau mie ayam yang enak. Berkunjung ke toko
buku. Membeli buku baru. Membaca. Memasang headphone
dan mendengarkan musik. Bernyanyi-nyanyi. Memandangi luasnya langit biru. Pergi
ke pantai. Menatap bintang-bintang di langit malam. Mengambil pensil dan mulai
menggambar doodles. Menulis jurnal
atau blogpost. Tertawa yang banyak.
Tidur yang lelap. Sampai menghabiskan waktu berdua dengan Kekasih Jiwa.
Setidaknya itu yang saya coba.
Semangat carpe diem, kata seorang teman, perlu
diresapi untuk menikmati kehidupan. Saya mensimplifikasinya dengan kesimpulan, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
~*~
“Give your entire
attention to what God is doing right now, and don’t get worked up about what
may or may not happen tomorrow. God will help you deal with whatever hard
things come up when the time comes.” –Matthew
6:24 MSG
No comments: