Para Pembaca & Pencinta Buku Harus Tahu Istilah Ini
Sebelum memulai tulisan
ini, izinkan saya bertanya, apakah kamu adalah seorang pembaca dan pencinta buku?
Punya akun di Goodreads? Rutin mengunjungi toko buku, online maupun non-online?
Senang berkunjung ke perpustakaan? Kalau kamu memang adalah seorang pembaca dan
pencinta buku, berarti tulisan ini pas buat kamu. Karena di tulisan ini, saya
akan berbagi sederet istilah yang harus kamu ketahui sebagai seorang pembaca
dan pencinta buku.
Photo by Nong Vang on Unsplash |
Sebelumnya, memang
istilah-istilah ini masih dalam bahasa Inggris. Berhubung belum ada yang
mencoba menerjemahkannya ke bahasa Indonesia (yang akan ribet juga, mengingat
beberapa istilah menggunakan permainan kata bahasa Inggris). Jadi dalam tulisan,
saya tetap mengutip istilah-istilah ini dalam bahasa asli (Inggris), ditambah terjemahan
defenisi dalam bahasa Indonesia dan pemaparan lebih lanjut versi saya dalam
bahasa Indonesia untuk istilah-istilah tersebut.
Jadi, apa saja istilah
yang harus kamu tahu sebagai seorang pembaca dan pencinta buku?
ABIBLIOPHOBIA (n.) fear of running out of reading materials.
Ketakutan akan kehabisan
bahan bacaan. Biasanya akan menyebabkan orang tersebut lebih santai dalam
membaca buku (supaya tidak cepat selesai) atau malah segera pergi mengunjungi
toko buku untuk menyetok buku-buku baru.
BALLYCUMBER (n.) one of six
half-read books lying in your bed.
Situasi yang lahir karena
kebiasaan tidur bersama buku(-buku) dipadu dengan kebiasaan membaca buku
sekaligus banyak. Beberapa orang mungkin menganggap ini sebuah keberantakan
hakiki, tapi bagi yang mengalami justru dapat membantu tidur lebih nyenyak
karena dikelilingi-ditemani buku-buku.
BIBLIOMANIA (n.) a
passionate enthusiasm for collecting and possessing books.
Sebuah antusiasme untuk
mengoleksi dan memiliki buku-buku. Biasanya akan berujung dengan impian atau
rencana untuk membuat sebuah perpustakaan pribadi di rumah.
Photo by chuttersnap on Unsplash |
BIBLIOPHAGIST (n.) a devourer
of books.
Orang yang suka memangsa
buku-buku, mungkin menganggap buku selayaknya makanan enak menggiurkan yang
tidak tertahankan.
BIBLIOPHILE
(n.) a person who loves or collects
books, especially as examples of fine or unusual printing, binding, or the
like. If you're a bibliophile, that means you love the physical structure of books.
Bibliophiles pay close attention to the whole package, from a book's spine to
the quality of paper the words are printed on. (A person who collects or has a
great love of books).
Orang yang senang
mengoleksi buku-buku berwujud fisik, khususnya edisi yang berkualitas sangat
baik atau edisi/jilid khusus, dan sejenisnya. Jadi, tidak masalah memiliki
beberapa edisi cover-kemasan fisik berbeda untuk buku yang sama. Jika kamu
seorang bibliophile, itu berarti kamu
mencintai kondisi fisik sebuah buku. Mungkin kamu terobsesi dengan ilustrasi
yang digambar tangan di covernya, jenis kertas, sampai warna tampilannya. Yap, Bibliophile
memperhatikan detail seluruh kemasan, dari punggung buku sampai kualitas kertas
dan cetakannya. (Secara sederhana, bisa juga disingkat-artikan sebagai seseorang
yang mengoleksi atau memiliki cinta yang sedemikian besar untuk buku-buku).
BIBLIOPOLE (n.) a person who buys and sells books,
especially rare ones.
Mereka yang membeli dan
menjual buku-buku, khususnya buku-buku yang tergolong langka. Kemungkinan besar
terhubung banyak dan bersimbiosis mutualisme dengan para bibliophile.
Photo by Thought Catalog on Unsplash |
BIBLIOSOMA (n.) the smell
or aroma of a good book.
Aroma atau wangi dari
sebuah buku yang bagus. Apalagi kalau masih baru. Aroma ini khas (buku) sekali.
Biasanya dilakukan di toko buku, untuk buku-buku yang tidak dikemas plastik. Cara
menikmatinya, cukup dengan membuka cepat-sekilas lembaran halaman sebuah buku
dari ujungnya saja, seperti menghitung uang versi cepat oleh mesin.
BIBLIOTAPH (n.) a reader
who hoards her books and protects them from others.
Pembaca yang menimbun buku-bukunya dan
melindunginya dari orang lain. Biasanya menghargai buku seperti harta yang
sangat berharga, yang tidak boleh dipinjam, rusak, apalagi hilang.
BOOKARAZZI (n.) a book lover who excitedly takes photos of the
books they read and posts them online.
Para pencinta buku yang
benar-benar seantusias itu untuk mengambil foto dari buku-buku yang mereka
baca, lalu menggunggahnya secara online. Biasanya dilakukan di media sosial,
seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Yang dilakukan bookarazzi sangat berfaedah bagi para pencinta buku lainnya, karena
menjadi salah satu cara bertukar informasi mengenai buku.
Photo by Suad Kamardeen on Unsplash |
BOOKISH
(v./adj.?) given or devoted to reading or study. When you spend an inordinate
amount of time thinking about fictional characters (and the many plot twists
that come their way), you can definitely classify yourself as bookish. Curling
up with a good book over the weekend sounds much better than drinks at a new
club – and that's because you're devoted to those pages like any true book nerd
should be.
Mendevosikan diri kepada
kegiatan membaca. Ketika kamu menghabiskan waktu yang tidak terhitung jumlahnya
berpikir tentang karakter fiksi dalam buku (dan alur cerita yang tidak
terduga), kamu dapat menyebut dirimu bookish.
Bersantai dengan sebuah buku yang bagus di akhir pekan terdengar lebih
menyenangkan dibandingkan berkunjung ke klub – dan itu karena kamu mendevosikan
diri kepada halaman-halaman buku, sebagaimana orang yang dianggap aneh karena
membaca buku. Bisa dibilang, buku bagi kamu mungkin lebih penting dari pacar
atau kawan dekat. Biasanya dialami oleh teman-teman introvert.
BOOKKLEMPT
(adj.) state of being resulting from the
completion of the last book in a series for which there are no more books left,
and you are not yet emotionally prepared to begin a new series.
Sebuah kondisi yang lahir
setelah menyelesaikan buku terakhir dari satu seri yang mana benar-benar tidak
ada buku lanjutan yang tersisa, dan pembaca belum siap secara emosional untuk
memulai seri yang baru. Kondisi ini sangat sulit untuk dijelaskan. Perpaduan
antara berbagai emosi yang campur aduk, mulai dari puas, sedih, senang,
terkenang, sampai perasaan tidak sanggup untuk move on.
BOOK-BOSOMED (n.) someone who carries a book with her at all
times.
Untuk mereka yang senang
membawa buku kemana-mana. Mau di dalam rumah (ke dapur, ke toilet, ke meja
makan). Atau ke luar rumah. Pokoknya buku adalah barang bawaan wajib yang tidak
boleh terlupa, selain ponsel dan dompet, karena bisa menyelamatkan di
waktu-waktu yang terasa membosankan.
Photo by rawpixel on Unsplash |
COLOPHON
(n.) a publisher's or printer's
distinctive emblem, used as an identifying device on its books and other works.
If you're truly crazy about books: no page is left unturned when you read,
including the author section, acknowledgements, and even the title page.
Simbol atau lambang dari
penerbit yang digunakan sebagai penanda terhadap buku-buku yang diterbitkan.
Atau bisa juga, jika kamu menggilai buku; maka ketika kamu membaca, tidak akan
ada satupun lembar halaman yang luput kamu baca, termasuk halaman penulis,
halaman terima kasih penulis, dan bahkan halaman judul. Setiap lembar setiap
kata, semuanya. Kamu tidak ingin meluputkan informasi apapun di dalam buku itu.
DAMPSTAIN (n.) a stain
left on a cover or pages after having been exposed to water.
Noda atau tanda yang
tersisa di cover atau halaman-halaman buku setelah buku terkena air. Merupakan
salah satu hal yang dianggap sebagai kesialan bagi para pencinta buku. Jika ini
terjadi, biasanya pemilik buku akan bersedih, meraung dan menyesal, karena dampstain akan menetap selamanya di
cover atau halaman buku.
LIBROCUBICULARIST (n.) someone
who reads in bed.
Mereka yang senang
membaca buku di tempat tidur. Bisa sambil duduk, sambil telungkup, sambil
telentang, ataupun sambil tiduran miring. Punya seribu satu gaya, yang pasti
dilakukan di atas tempat tidur.
Photo by Carli Jeen on Unsplash |
LOGOPHILE (n.) a lover of words.
Mereka yang mencintai dengan sepenuh hati kata-kata, dalam segala keindahan dan kebermaknaannya, apalagi jika diurai dalam sebuah kalimat dalam sebuah buku.
OMNILEGENT (adj.) reading,
or having read, everything.
Sifat yang dilekatkan
bagi mereka yang sedang membaca atau telah membaca, semuanya. Semacam sifat
yang hampir setara dengan superpower.
NOOKED (v.) transition
from believing that e-readers are the spawn of a book-burning devil to
realizing they are a lovely and valid way to consume writing.
Bertransisi dari percaya
bahwa pembaca e-book (electronic book, biasanya
menggunakan tablet atau ponsel, ganti buku berwujud secara fisik) adalah keturunan
para iblis yang senang membakar buku, tapi kemudian menjadi percaya dan
menyadari bahwa pembaca e-book ternyata baik, dan cara membaca buku seperti
mereka juga adalah cara yang sah untuk mengkonsumsi tulisan. Biasanya terjadi
setelah mencoba membaca e-book sekaligus sehabis terpapar masalah sustanabilitas
bumi dan lingkungan hidup.
Photo by Aliis Sinisalu on Unsplash |
PAGE-A-VU (n.) the
experience of reading a book you're sure you've never read before, but yet
feels very familiar.
Pengalaman membaca buku
yang kamu yakin belum pernah membaca sebelumnya, tapi entah kenapa terasa
sangat akrab. Susah dijelaskan, hanya bisa dialami dan dirasakan.
READGRET (n.) the
feeling of fury or sadness for putting off reading a certain book until now,
when you should have read it years ago.
Perasaan marah atau sedih
karena telah menunda membaca sebuah buku tertentu sampai sekarang, ketika
seharusnya sudah membacanya bertahun-tahun lalu. Dapat disebabkan oleh banyak
faktor. Termasuk pengaruh kawan sehobi sepembacaan dan pencerahan yang datang
tiba-tiba terkait buku tersebut.
SCROLLMATE (n.) an author
whom a reader feels a deep connection.
Penulis yang mana para
pembaca karyanya merasakan ikatan yang sangat dalam terhadapnya. Biasanya
sangat dipengaruhi oleh daya pikat konten buku dan banyaknya jumlah buku yang
ia tulis.
Photo by John Michael Thomson on Unsplash |
SENTRANCED (adj.) the
state of being captivated by a well-written sentence.
Terpikat dan terpukau
oleh kalimat yang ditulis dengan sangat baik. Biasanya lebih sering dialami
ketika membaca buku-buku fiksi. Kemungkinan besar kalimat tersebut akan dikutip
dan dicatat sebagai quote yang
disayangi.
SHELFRIGHTEOUS (adj.) a
feeling of superiority about one's bookshelf.
Perasaan superior
mengenai koleksi dalam rak buku sendiri, dengan kepercayaan bahwa koleksi dalam
rak buku pribadi adalah koleksi terbaik, lebih baik dari orang-orang lain.
Sebuah perasaan yang wajar dimiliki para kolektor buku dan pemilik perpustakaan
rumah. Bisa juga terjadi di rak buku online dalam akun Goodreads.
SMELLBOUND (v.) captivated
by the scent of books.
Terkait poin sebelumnya, ini
adalah istilah ketika kita merasa terpikat oleh aroma buku-buku (bibliosoma). Ini adalah semacam perasaan
tenang, senang dan membahagiakan yang muncul setelah menghirup bibliosoma.
Photo by S O C I A L . C U T on Unsplash |
TSUNDOKU
(v./japanese) the act of leaving a book
unread after buying it; the condition of acquiring reading materials but
letting them pile up in one's home without reading them.
Tindakan meninggalkan
sebuah buku tidak dibaca setelah membelinya; kondisi dimana kita menyetok
bahan-bahan bacaan tapi malah membiarkan mereka bertumpuk di rumah tanpa
membacanya. Biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mencintai buku sepenuh
hati, sayangnya moody atau terlalu
sibuk atau terlalu terdistraksi ini-dan-itu untuk duduk diam membaca.
_____________
Istilah-istilah di atas
mungkin tergolong baru dan asing buat telinga kita, tapi saya yakin ketika
membaca penjelasan mengenai maksudnya, para pembaca & pencinta buku tak jarang membatin, “ih, gue mah ini.” Saya juga kok.
Setelah mengetahui istilah-istilah ini, saya baru menyadari bahwa saya adalah
seorang ballycumber, bibliomania,
bookarazzi, book-bosomed, librocubicularist, dan logophile—yang memuja bibliosoma
dan membenci dampstain, pun
memiliki kecenderungan shelfrighteous dan
tsundoku, haha.
Jadi, kamu dapat
pencerahan apa setelah mengetahui istilah-istilah di atas? :)
p.s. :
Sumber referensi istilah-istilah dalam tulisan ini
dapat dibaca di halaman-halaman website berikut.
Waktu masih kecil setiap hari saya selalu dimarahi ibu karena tempat tidur yang berantakan. Jadi kasur saya terbagi jadi dua, setengah buat saya tidur, setengahnya penuh sama buku-buku. Baru tau kalau ada namanya Ballycumber.
ReplyDeleteHaha. Mirip kita mba. Aku juga, meski berantakan, rasanya adem ey tidur bareng buku-buku ituuu :D Tos sesama ballycumber! Bdw, salam kenal & thank you udah mampir ke blog ini ya mba Zuzu ;)
Delete