THE BEAUTY OF NIAS: LOMPAT BATU, TELUK DALAM
Masih kembali pada
kenangan akan kunjungan ke tanah Pulau Nias, yang jauh di seberang pulau sana—hari
ini saya ingin mengingat pengalaman pertama saya melihat tradisi paling
terkenal dari Ono Niha (baca: orang Nias atau masyarakat Nias). Lompat batu. Ya. Saya bersyukur dalam perjalanan
liputan kegiatan sosial kantor awal bulan yang lalu ke Nias, salah satu
kegiatan sosial ternyata dilakukan di daerah Teluk Dalam—dimana dekat dengan
tempat tradisi lompat batu masih dilakukan sebagai bagian dari daya tarik
wisatawan di Nias. Selesai liputan kantor, tim ternyata mendapat kesempatan
untuk singgah sebentar di tempat tradisi lompat batu ini. Saya pun menikmati
salah satu bagian lainnya, dari the
beauty of Nias.
Mengambil Ancang-Ancang |
Mulai Berlari |
Melompati Batu |
Bagaimana pengalaman
pertama melihat orang benar-benar melompati
batu setinggi dua meter ini? Takjub! Meski sempat agak takut jika ia gagal
melompat dan terjadi apa-apa dengan sang pelompat dari ono niha ini. Tapi ternyata tidak. Dia bisa melakukannya dengan
sangat indah dan sangat-sangat baik. Standing
applause! Tapi ngomong-ngomong, untuk melihat pertunjukan lompat batu ini
tidak gratis, karena kan bagian dari wisata setempat :) Selain itu, sebenarnya
lompat batu ini berbahaya jika dilakukan dengan intens—saya mengetahui
informasi ini dari seorang rekan sekantor yang berasal dari Desa Bawamataluo
ini—kemungkinan untuk terkena hernia sangat besar. Kakek rekan saya ini dulunya
pelompat batu juga dan terkena penyakit hernia karena aktivitas ekstrim ini.
Jadi rasanya wajar kan kalau mereka meminta Rp 200.00 – Rp 300.000 untuk satu kali pertunjukan lompat batu? :)
Foto-foto di atas adalah foto-foto yang saya ambil sendiri. Di Teluk Dalam, Pulau Nias Selatan. Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama. Oktober 4, 2014.
No comments: