Refleksi: I Want to Want to Love You
Photo by Melinda Pack on Unsplash |
This is my honesty,
"God, I don’t love You.
"God, I don’t love You.
I don’t even want to love
You.
But God,
I want
to want to love You."
But God,
I want
to want to love You."
(Sebuah update status sticker di home LINE
dari saudara sepelayanan, Betsy Kurniawati)
Pernahkah kau
merasakan yang sama? Ketika kau mencoba mengoreksi hatimu sendiri, dan
menyadari kalau kau memang sedang tidak mencintai Tuhan. Bahkan, dalam
kecenderungan manusiawimu yang egois, keinginan untuk mencintai Tuhan itu tidak
kau temui ada di dalam hatimu. Namun, di saat yang sama, kau menyadari kalau apa
yang sedang kau alami adalah sesuatu yang tidak
wajar. Karena, mencintai Tuhan adalah sebuah hal yang seharusnya kau lakukan, bahkan tanpa diminta oleh Tuhan itu
sendiri. Tanpa mencintai Tuhan, kau tahu kalau ada yang kurang dengan hidupmu, ada yang salah dalam hatimu. Kau merasa tidak
utuh. Kau merasa ganjil. Di saat itu kemudian, kau tahu kalau, kau ingin untuk ingin mencintai Tuhan. Bukan
dengan setengah hati. Tapi dengan sepenuh hati. Seutuhnya. Total dan radikal. Pernahkah
kau?
No comments: