Beberapa Cerita di Tanggal 18 Juli

June 26, 2014


23 hari lagi menuju tanggal 18 Juli 2014. 23 hari lagi saya akan berusia 23 tahun. Ah, saya merenung hari ini, akan jadi seperti apa hari ulang tahun saya tahun ini? Bolehkah di H-23 ini saya berekspektasi soal hari itu? Atau apa lebih baik bagi saya untuk mengingat-ingat hari ulang tahun saya di tahun-tahun kemarin?


Photo by Lidya Nada on Unsplash

18 Juli 2013. Yang paling istimewa adalah ketika saya mendapatkan ucapan selamat ulang tahun yang kocak penuh sticker berderet di LINE app dari adik saya yang masih di medan. Dan di hari ulang tahun saya itu, saya ingat saya memang mengkhususkan waktu untuk di rumah saja. Berdua dengan Yesus. Dengan dua buah lilin berwarna merah berbentuk angka 2. Cerita lain yang saya ingat? Ah, iya. Perayaan ulang tahun dengan tart medium hadiah teman-teman tim regenerasi PKK PO FISIP UI (rut, sania, nana, dan niar) dari BreadTalk—sekalian merayakan ulang tahun PKK (baca: kakak rohani di persekutuan kampus) saya, kak Jenny Anita Lingga yang jatuh dua hari sebelum saya, 16 Juli. Di rumah almarhum bude saya yang saya tempati bersama adik saya. Ada lagi. Kejutan dari klara puspita, adik, saudara, dan sahabat saya di sosiologi UI, bersama adiknya juga, rosi melati, di kampus FISIP UI. Sederhana, tapi sangat menyentuh. Meskipun ulang tahun saya sudah lewat seminggu. Tidak akan lupa. Dan, ucapan ulang tahun yang meski telat, dikirimkan langsung dari North America, oleh brother saya, brother dhika, yang sedang melanjutkan pendidikan S2 sekaligus S3-nya disana.

18 Juli 2012. Saya ingat waktu itu saya berulang tahun ketika saya sedang magang. Hari itu, sebelum saya berangkat ke kantor dari rumah bude saya di sunter (saya tinggal di tempat bude selama magang), di jam saat teduh saya, saya sudah pasrah jika ulang tahun hari itu tidak diisi kejutan apapun. Saya salah. Di kantor, sebelum pulang, kak Ferry Setiawan, senior yang membantu saya banyak selama magang di KKI (Koperasi Kasih Indonesia, Cilincing), tiba-tiba mengumumkan kalau saya berulang tahun. Entah dia tahu darimana, saya juga bingung. CV saya, mungkin. Tapi jadi istimewa ketika semua teman sekantor itu ikut mendoakan saya. Belum selesai, ketika menunggu pakde-bude yang sangat berbaik hati ingin menjemput, saya dikejutkan oleh telepon dari saudara-saudara sepelayanan saya di komunitas maker dari depok. Mereka menelepon lalu bareng-bareng nyanyi lagu selamat ulang tahun. Terus satu-satunya ngomong personal kasih ucapan selamat dan wishes. Sepertinya ini ide brother dhika atau kak imelda. Tapi saya sangat terharu, sungguh. Masih ada lagi. Ternyata di rumah bude, saya sudah dibeliin kue tart dari Holand Bakery oleh sepupu saya oti dan bude saya, siap ditup dengan lilin menyala di atasnya. Ditambah masakan sederhana bude untuk small party kami di rumahnya. Ah, saya terharu. Di tahun ini juga, saya ingat kalau tepat jam 00:00, sahabat-sahabat saya dari medan mengucapkan selamat ulang tahun via bbm. Ucapan itu kreatif-kreatif dikemasnya. Octhara yang paling saya ingat, mengirim rekaman suaranya sendiri menyanyi lagu selamat ulang tahun dan ucapan wishes. Lalu sahabat-sahabat cjeig yang lain mengirimi saya foto ucapan yang mereka desain dan foto sendiri. Siangnya, teman-teman sosiologi 09 saya yang mengirimi foto mereka dengan tulisan ucapan “selamat ulang tahun yuli!”. Ini yang menginisiasi anissa sekartini dan maudhy putri. Tersentuh dan terharu.

18 Juli 2011. Saya ingat hari ulang tahun saya bertepatan dengan acara explo di semarang. Sebelum tim kami berangkat, di stasiun UI, saya dapat surprise dari klara puspita dan brother dhika. Saya masih ingat dan masih menyimpan. Kadonya. Dengan kartu ucapan yang unik. Lalu, beberapa hari setelahnya, saya dan tim bersiap berangkat ke Ilo-Ilo, Philippines. Malam itu di kosan, saya dapat surprise dari eyang noto, ibu kos saya yang sudah seperti saudara sendiri. Kue tart coklat itu entah dibikin sendiri atau dibeli, tapi ada namanya. Nama saya. Jadi, kami merayakan ulang tahun saya dulu sebelum berangkat ke Philippines.

18 Juli 2010. Saya ulang tahun di rumah, home sweet home medan. Karena lagi liburan semester dua. Ulang tahun ke-19 yang sangat istimewa karena saya di rumah bersama keluarga. Dirayakan dengan makan di Resto Koki Sunda, dengan ayah ibu kedua bou dan adik saya. Sepulangnya, saya hanya minta dibeliin roti cup Breadtalk dan diberi lilin. Saya ingat ayah dan ibu saya membelikan kamera pocket lumix warna pink sebagai kado—yang membantu banget buat penelitian-penelitian saya selama kuliah di sosiologi. Anugerah. Belum selesai. Saya kemudian dikejutkan oleh sahabat-sahabat saya di cjeig, dengan kue tart brownies buatan mereka sendiri! Ini inisiatif dari Carina Etta, dan mereka memasak bareng di rumahnya carin. Katanya alasannya, “mumpung yuli lagi pulang liburan ke medan.” Terharu berat. Meskipun terlihat sangat sederhana, dan rasanya kata ibu saya terlalu manis untuk dikonsumsi orang tua—saya tidak peduli. Bagi saya itu kue tart ulang tahun paling enak seumur hidup! Karena ada cerita di baliknya. Karena itu buatan sahabat-sahabat saya semenjak SMA.

18 Juli 2009. Saya berulang tahun dengan siap-siap masuk UI hehe karena saya sudah diterima di UI bulan maret atau april, jadi ini masa persiapan berangkat hehe saya ingat waktu saya mau berangkat doa novena ke gereja katolik di hayam wuruk waktu itu, teman-teman saya datang. Dua peer group. Dari cjeig, sahabat-sahabat saya semenjak SMA. Dan, nsmsy, sahabat-sahabat saya semenjak SMP. Saya dibeliin kue tart lagi oleh nsmsy, dan saya ingat banget hadiahnya—novel. Baik dari nsmsy maupun cjeig. Dari nsmsy, saya dapat novel “orang miskin dilarang sekolah” (novel yang pernah saya bilang saya ingin beli ke mereka pas lagi di gramedia), dan dari cjeig, saya dapat novel “silent” (terjemahan, karya shusako endo). Saya masih ingat tulisan tangan mereka di halaman setelah halaman cover. Ah, jadi rindu untuk membuka-buka kembali novel-novel itu.


Dan jika ingin diurut lagi ke belakang, masih ada 18 Juli 2008. 18 Juli 2007. 18 Juli 2006. 18 Juli 2005. 18 Juli 2004, dan seterusnya sampai hari pertama kelahiran saya di dunia. 18 Juli 1991. Tapi selain karena saya tak terlalu ingat semuanya, saya juga merasa itu sudah beda masa—karena itu zaman dimana saya masih siswa sekolahan, hehe :)

Tahun ini akan ada kejutan apa? Atau, tahun ini adakah kejutan lagi? Saya sebenarnya tidak ingin berekspektasi banyak. Saya hanya berharap bisa punya waktu untuk sendirian. Pause and pondering. Berharap kado dari orang-orang terdekat dan orang-orang istimewa di sekitar? Pasti adalah. Sebenarnya ingin benda kreatif yang dibuat oleh orang-orang terdekatku sendiri. Tapi, I really don’t want to hope too much for some reasons, hehe. Dan jauh melebihi semua, sebenarnya saya ingin berharap bisa pulang ke medan dan merayakannya bersama keluarga—meski ini tampaknya mustahil. Yah, tapi saya lebih berharap akan hal ini daripada yang pertama—meski yang ini lebih terasa tak mungkin dibanding yang pertama (soal kado itu). 18 Juli 2014, I wait to enjoy you. See you soon.

No comments:

Powered by Blogger.