MANUSIA-MANUSIA, YANG TIDAK SEMPURNA
Sesungguhnya ketidaksempurnaan adalah sebuah realita
Tidak bisa disanggah, ia lekat menyatu dalam kedirian
Setiap manusia
Yang katanya berdosa
Tapi yang katanya juga terus berusaha
Lepas sempurna dari dosa
Bagaimana bisa?
Bagaimana bisa sempurna?
Ketika ketidaksempurnaan adalah sebuah bagian mutlak
Dari kedirian, dari kenyataan yang membuktikan bahwa
diri-tubuh, jiwa-raga
Yang kita kenakan sekarang,
Hidup
Masih hidup dalam dunia yang juga tidak sempurna
Di dalamnya, manusia tidak sempurna bertemu dengan
manusia tidak sempurna
Melahirkan ketidaksempurnaan, kembali
Beranak-pinak
Terus
Menerus
Sampai akhirnya semakin penuh, semakin banyak
Semakin meluas
Ketidaksempurnaan seperti apa yang dimaksud?
Ketidaksempurnaan yang menempatkan setiap manusia dalam
posisi tidak tahu diri
Ketika melihat selumbar di mata orang lain bisa
Tapi luput melihat gajah di mata sendiri
Tak terkecuali saya, atau mungkin anda yang membaca
Sepertinya tak ada batas ruang untuk terus menilai,
menunjuk, mengakimi
Manusia tidak sempurna bertemu dengan
manusia tidak sempurna
Tak satupun dari mereka, kita, yang sempurna
Sayangnya, kita selalu merasa yang paling sempurna
Menyangkal kalau ketidaksempurnaan adalah
sahabat terdekat kita
Manusia tidak sempurna bertemu dengan manusia
tidak sempurna
Hidup di dalam sebentuk dunia yang tak sempurna
Menjalin interaksi dan komunikasi yang tak sempurna
Memperjuangkan hal-hal yang tak bisa diakui sebagai
yang tidak sempurna
Menunggu kesempurnaan yang tak bisa dicapai sempurna
Di tengah eksistensi kesempurnaan yang sebenarnya tak
nyata
Di dalam dunia yang tidak sempurna
Yang kita huni saat ini
Masihkah kita ingin sempurna?
Masihkan kita berpura-pura sempurna?
Atau,
Masihkah kita berpikir kita yang paling sempurna,
sementara
yang lain kelihatan sungguh
tidak sempurna?
No comments: