Untuk Kamu Yang Ingin Kursus Menyetir Mobil Matic

March 24, 2019

Salah satu hal yang menjadi target saya tahun ini adalah bisa mengemudi mobil. Sebenarnya saya tidak merasa hal ini penting untuk diprioritaskan—tetapi karena permintaan keluarga, mengingat ayah saya tak lagi bisa mengemudi mobil setelah serangan penyakit stroke, akhirnya saya menjadikannya sebagai target saya juga. Saya akhirnya memilih belajar mengemudi mobil matic, dengan pertimbangan mobil keluarga juga adalah mobil jenis matic—dan demi menghemat waktu, saya tak lagi belajar mengemudi mobil secara manual.

Jadi, selama sebulanan kemarin, saya berusaha keras untuk bisa belajar mengemudi mobil. Saya jelas pengemudi pemula, karena sama sekali tidak bisa mengemudi mobil sebelumnya (saya pernah mencoba belajar mengemudi mobil manual ketika SMA, tapi hanya sebentar dan tidak serius—waktu itu, kebetulan usia saya juga belum mencukupi untuk mendapatkan SIM). Saya juga tidak bisa mengendarai sepeda motor (ayah saya pernah kecelakaan ketika muda, sehingga keluarga saya menghindari sepeda motor), jadi saya belum akrab dengan ruwetnya lalu lintas jalan raya.

Photo by Will Truettner on Unsplash

Setelah menjalani proses belajar, saya mendapat banyak pengetahuan baru. Saya ingin membagikannya dalam tulisan ini, siapatahu dapat membantu teman-teman yang ingin belajar mengemudi mobil (matic). Ternyata, ada banyak hal penting yang harus kita perhatikan sebelum dan sepanjang proses belajar mengemudi ini—khususnya, jika kita belajar di tempat kursus mobil.

Nah, jika kamu memilih untuk belajar di tempat kursus mengemudi, berikut beberapa tips untuk memilih tempat kursus mengemudi mobil matic (yang sebenarnya bisa juga diadopsi untuk kursus mengemudi mobil manual).

1. Caritahu lebih dari satu tempat kursus dan bandingkan.
Jangan hanya mencari satu saja tempat kursus, ada baiknya minimal kamu memiliki dua pilihan. Jadi kamu bisa membandingkan mana yang lebih baik dan lebih cocok sesuai kebutuhan kamu—secara budget apalagi. Pastikan juga kalau kamu mencari tempat kursus yang terpercaya, memiliki legalitas, dan review yang bagus dari ex murid-muridnya.

2. Pastikan kamu tahu segala informasi yang dibutuhkan.
Sesuaikan budget kamu. Pastikan berapa biaya total kursus, untuk berapa sesi dan berapa lama durasi waktu per sesinya. Biasanya kursus mengemudi mobil matic lebih sedikit sesinya dibanding kursus mengemudi mobil manual. Misalkan, untuk harga yang sama di tempat kursus saya, kursus mengemudi mobil manual dipaket dalam 15 sesi dan kursus mengemudi mobil matic dalam 12 sesi. Caritahu juga bagaimana instrukturnya. Bagaimana pembayaran biaya kursus dan proses belajar. Mobil apa yang akan digunakan.

3. Tetapkan timeline kamu.
Pastikan kamu punya cukup waktu. Misalkan, di tempat kursus saya, mengemudi mobil matic disiapkan dalam 12 sesi, yang harus memilih antara weekend atau weekdays. Itu berarti kamu harus menyiapkan minimal 12 hari yang cukup lenggang waktunya untuk kursus ini. Minimal, karena bisa jadi lebih dari itu, jika ada halangan hari izin, baik dari kamu atau tempat kursus. Seperti di tempat kursus saya, berarti jika kamu memilih paket weekdays, kamu harus menyediakan waktu selama setidaknya 3 minggu (hanya senin-jumat). Lalu, jika kamu memilih paket weekend, kamu harus menyediakan waktu selama setidaknya sebulan setengah (hanya sabtu-minggu kan). Pastikan juga tempat kursus memang tersedia di jam yang kamu bisa, misalkan setiap jam 5 sore.

4. Secara khusus, pastikan tentang ketersediaan instruktur.
Biasanya, tempat kursus mengemudi lebih banyak menyediakan instruktur (dan mobil) untuk pilihan mengemudi manual. Di tempat kursus saya sendiri, hanya ada satu instruktur dan satu mobil untuk kursus mengemudi mobil matic. Ngomong-ngomong, pengaruhnya adalah ketika instrukturnya sakit-berhalangan atau mobilnya rusak, pasti akan berpengaruh ke timeline kamu yang bisa jadi mundur-ngaret dari rencana sebelumnya.

5. Perhatikan aturan dari tempat kursus.
Misalkan, di tempat kursus saya, tidak ikut kursus selama tiga hari berturut tanpa izin, maka sesi dianggap selesai. Pembayaran dilakukan di depan, jadi kalau tidak mau rugi, kamu harus memberi perhatian lebih pada hal-hal semacam ini. Tanda absensi tiap sesi dan tanda bukti pembayaran, termasuk yang harus diperhatikan ya.

6. Lebih baik untuk memilih-mencari tempat kursus yang tidak terlalu jauh dari rumah, kampus, atau kantor kamu (tempat kamu beraktivitas sehari-hari).
Tujuannya, supaya ringkes atau tidak mager (haha). Jadi tidak makan banyak energi lebih, pun efisien. Kalau kamu mau bayar lebih dan gak mau repot, bisa saja mencari tempat kursus yang menyediakan layanan antar-jemput.

7. Jika kamu memiliki kondisi khusus, seperti difabilitas, pastikan tempat kursus ramah terhadap difabilitas dan menyediakan layanan untuk murid difabilitas juga.
Tidak semua tempat kursus bisa memberi layanan ini, karena memang dibutuhkan instruktur yang sudah terlatih dan berpengalaman. Di tempat kursus saya, layanan ini disediakan. Misalkan, kemarin ada sesama murid yang mengalami difabilitas di bagian kaki (sepertinya karena penyakit polio).


Photo by Raivis Razgals on Unsplash

Beberapa tips belajar dari refleksi pengalaman saya sebagai pemula yang belajar mengemudi mobil matic.

1. Kamu harus aktif dalam bertanya.
Mungkin instrukturnya tidak menerangkan detail bagian-bagian mobil dan hanya menjelaskan seperlunya jika tidak kamu tanya, seperti instruktur saya. Saya ingat pertemuan pertama, saya hanya diberitahu tentang gas dan rem, lampu sen, kemudi, dan gigi. Itu saja. Tidak ada dijelaskan mengenai cara menghidupkan mobil (berarti dianggap sudah tahu kan, ya memang saya sudah tahu karena bocoran dari ibu saya, tapi ada saja yang belum tahu dong), atau rem tangan (saya harus tanya lagi secara aktif). Wiper, lampu, dan lain sebagainya sama sekali tidak diberitahu (karena saya juga skip bertanya). Sejujurnya, saya cukup kecewa.

2. Jika kamu memiliki mobil di rumah yang akan kamu kendarai ke depannya, ambil waktu untuk mengamati dan membandingkan bagian dalam mobil kamu dan mobil di tempat kursus.
Jenis atau merk mobil beda, tentu bagian dalamnya berbeda. Misalkan, di tempat kursus saya mobilnya Toyota dan mobil di rumah Honda—ketika saya perhatikan, lumayan beda. Mobil di tempat kursus jauh lebih besar dan lebih berat, di kemudi juga (Toyata Rush). Tanya-tanya lagi keluargamu yang sudah lebih akrab dengan mobil kamu. Jangan sampai kamu gak akrab sama mobil sendiri.

3. Sebaiknya pertama-tama, berlatih dulu di semacam komplek perumahan yang sepi, daripada langsung ke jalanan ramai.
Kamu perlu membiasakan diri dengan fitur-fitur mobil matic, seperti rem, gas, gigi, kemudi dan lampu sen. Membiasakan diri dengan jenis-jenis belokan dan seberapa banyak kemudi harus diputar untuk setiap jenis belokan. Membiasakan diri dengan mengganti pilihan gigi (tuas transmisi mobil matic) ke P, D, R, atau N. Membiasakan diri dengan hanya menggunakan kaki kanan untuk pedal gas dan rem, secara bergantian. Berlatih di semacam komplek perumahan yang sepi akan membantu sekali. Masalahnya, beberapa tempat kursus, seperti tempat kursus saya biasanya langsung membawa muridnya turun ke jalan raya sejak hari pertama. Ini agak merepotkan karena perhatian kita terbagi, antara belajar fitur mobil dan menyesuaikan diri dengan riweuhnya lalu lintas jalan raya.

4. Mengemudi butuh pembiasaan, ternyata tidak bisa hanya mengandalkan sesi kursus.
Kamu perlu belajar sendiri di luar jam kursus. Dua belas hari dengan hanya setengah jam per sesi per hari tentu sangat terbatas dan tidak maksimal. Beberapa bagian dari mengemudi juga butuh latihan dan pembiasaan khusus berulang kali—misalkan, belajar parkir atau berbelok. Di tempat kursus saya kemarin, belajar parkir dan mundur hanya dilakukan sekian menit di pertemuan terakhir (yang jelas, jadi ala kadarnya, sekedar tahu saja). Beberapa menit yang disempilkan di sesi terakhir kursus untuk belajar parkir tentu hanya mengajarkan prinsip dasar dan kamu perlu berlatih lagi.

5. Agar kursus efektif, kalau kamu rajin, bisa membuat semacam catatan progresif untuk setiap sesi.
Lalu di tengah jam yang terbatas bagaimana kursus bisa efektif? Sebenarnya saya berharap tempat kursus saya memiliki semacam kurikulum ringkas (misalkan pertemuan pertama fokusnya apa sampai terakhir), tapi mereka sepertinya tidak punya. Jadi instruktur fleksibel melihat perkembangan kemampuan murid dan mendampingi untuk yang masih kurang. Jadi kalau kamu rajin, kamu yang bisa aktif membuat semacam catatan untuk setiap sesi. Di sesi pertama, kamu belajar apa, kamu masih kagok di bagian apa. Atau jika kamu tidak rajin (hehe) atau tidak sempat, kamu bisa mengevaluasi lisan dalam pikiran saja, apa yang kamu masih kurang di setiap sesi—supaya besoknya kamu tahu apa yang harus kamu kejar pelajari. Bisa tanyakan juga pada instruktur kamu tentang pendapat personalnya.

6. Kamu bisa memperhatikan murid lain ketika sesinya masih berlangsung.
Memperhatikan proses belajar orang lain juga bisa membantu kamu belajar lebih banyak tentang mengemudi mobil matic. Kamu bisa memperhatikan bagaimana proses belajar murid lain dan tips yang diberikan instruktur, yang bisa saja berguna juga untuk proses belajar kamu.

7. Dalam proses belajar, kamu harus fokus, konsentrasi, sabar, dan tidak panik.
Mungkin kamu kurang cocok dengan cara mengajar instruktur. Mungkin jalanan padat membuat kamu grogi. Mungkin kamu sedang ada beban pikiran dari urusan sehari-hari. Tapi kalau sedang dalam sesi kursus mengemudi, kamu harus belajar fokus, konsentrasi, sabar dan tidak panik. Dirangkum dengan mengendalikan diri. Karena, jika tidak, pasti akan berpengaruh sangat banyak untuk proses pembelajaran kamu.

8. Ingat dan jangan lupa, kamu sedang dalam proses belajar.
Mungkin kamu beberapa kali melakukan kesalahan, yang berulang—tidak apa, kamu sedang belajar. Mungkin kendaraan lain tidak sabar dan mengklakson kamu di jalanan—tidak apa, mereka melihat tanda kursus mengemudi di mobil kamu, kamu sedang belajar. Dulu mereka juga pasti sama kagoknya ketika pertama belajar mengemudi kok. Itu jalanan umum dan bukan hanya jalan milik mereka. Kamu, juga perlu bersabar terhadap proses diri sendiri, yang butuh waktu untuk belajar mengemudi.

9. Jika kamu merasa tidak nyaman sendirian (tidak bermaksud seksis tapi biasanya para perempuan, mengingat kenyataan lingkungan kita yang tidak aman untuk para perempuan), maka kamu bisa izin pada tempat kursus untuk ditemani salah seorang teman atau keluarga kamu selama sesi kursus.
Saya sendiri tidak sih, karena memang tidak ada yang available untuk menemani saya selama kursus. Saya juga melihat kondisi sejak sesi pertama, bahwa ada murid-murid lain yang berbarengan dengan saya (akan gantian setelah setengah jam sesi masing-masing habis) dan itu cukup banyak. Pun ternyata, yang ikut kursus mengemudi mobil matic ini kebanyakan adalah perempuan. Namun, jika kamu memang ingin ditemani, usahakan keluarga atau teman yang menemani kamu bisa memberi masukan dan respon konstruktif selama proses belajar ya.

10. Mengemudi di hari siang yang terang dan di hari malam, hari hujan dan tidak hujan, berbeda. Belajar lagi.
Kamu perlu juga mengambil waktu di luar kursus mobil untuk belajar di hari malam—karena biasanya tempat kursus tidak menyediakan jam belajar malam hari. Apalagi mengemudi mobil pada malam hari lebih menantang, karena kurangnya cahaya dan hanya mengandalkan lampu jalan dan lampu mobil. Belajar tentang penggunaan dan kegunaan fitur lampu mobil di jalanan, termasuk. Saya sendiri ternyata cukup kesusahan ketika mencoba mengemudi mobil di malam hari dengan kondisi hujan sangat deras—benar-benar perlu pembiasaan dan konsentrasi lebih.

11. Kalau kursus mengemudi menguras energi dan emosi kamu, pastikan kamu self-care yang cukup setelah kursus ya.
Makan es krim atau cokelat untuk mood booster. Tidur dan istirahat yang cukup. Belajar mengemudi mobil ini bisa menguras energi dan emosi juga lho, misalkan karena di jalanan kamu harus banyak sabar terhadap pengemudi lain yang tidak sabar. Atau ketika melihat jalanan begitu macet sementara kamu yang masih belajar mengemudi terjebak di tengah-tengahnya, hehe.

12. Pastikan kamu memahami aturan lalu-lintas sebelum turun ke jalan.
Kamu perlu memahami tentang safety driving, bahwa mengemudi bukan hanya tentang keselamatan kita sebagai pengemudi atau orang-orang yang ada di dalam mobil kita—tetapi setiap orang lainnya di jalan raya yang kita lalui. Kecelakaan mobil seringkali merugikan atau mengorbankan orang atau kendaraan lain di jalan raya, meskipun mereka tidak tahu-menahu dan tidak ada hubungannya dengan kita. Taruhannya nyawa. Karena itu, mematuhi rambu dan aturan lalu lintas adalah wajib. Dengan kesadaran sendiri ya.

________________________________

Belajar mengemudi tentu tidak harus dengan ikut kursus mengemudi. Kamu bisa saja meminta bantuan anggota keluarga atau kenalan yang sudah berpengalaman dan cukup sabar (catatan: ini penting banget, karena ketidaksabaran instruktur berpengaruh negatif bagi para pengemudi pemula) untuk menjadi instruktur kamu. Kedua opsi ini punya plus-minusnya masing-masing.

Photo by Adrien Ledoux on Unsplash

Belajar mengemudi dengan bantuan anggota keluarga atau kenalan, tanpa kursus, mungkin memiliki nilai plus soal hemat biaya dan fleksibilitas (kamu bisa bebas belajar dimana saja, di tempat kursus biasanya sudah memiliki rute sendiri). Kamu juga bisa lebih leluasa, karena mengendarai mobil sendiri dan lebih cepat akrab dengan fitur mobil. Harus diakui, rata-rata kursus mengemudi memang menyediakan mobil, tetapi instruktur tetap memegang kendali untuk rem tangan, spion, dan membantu mengendalikan rem kaki (tambahan), juga setir (nilai minus untuk opsi belajar di tempat kursus, karena kamu jadi tidak 100% mandiri dalam belajar mengemudi).

Belajar mengemudi di kursus mengemudi, nilai plusnya ada di jadwalnya yang rutin. Meskipun durasi hanya setengah sampai satu jam per sesi per hari, karena kamu melakukannya setiap hari, kamu jadi terbiasa. Kalau memang kamu takut mobilmu lecet, ya belajar mengemudi di tempat kursus menyediakan opsi supaya kamu tidak perlu memakai mobil sendiri kan. Kalau saran saya, ada baiknya kamu menggabungkan kedua opsi (ambil kursus mengemudi, tetapi belajar lagi juga dengan anggota keluarga atau kenalan kamu), supaya makin mantap betul, hehe.

Jadi, selamat belajar mengemudi mobil. Jangan lupa, tetap safety driving ya!

No comments:

Powered by Blogger.