MENULIS YANG BARU
Saya sedang
memulai sebuah project menulis yang baru. Halaman yang baru, alamat yang baru,
topik yang tidak baru tetapi lebih terfokus. Lahir dari panggilan dan
pengalaman, minat dan perhatian. Kesukaan. Bukan hanya tentang kegiatan menulisnya,
tetapi lebih itu: tentang apa yang ditulis. Tentang apa yang dipikirkan dan
direnungkan. Karena apa yang ditulis, kerap berasal darisana, dari pemikiran
dan perenungan. Tujuannya tidak muluk-muluk, hanya beberapa keinginan
sederhana. Untuk menjadi catatan perjalanan pribadi yang disyukuri dan diabadi,
untuk menjadi salah satu upaya mendorong aksi. Pembaca siapa saja untuk
perubahan-perubahan dan pertolongan berarti.
Tak disangka,
selama proses memulai menulis, saya menemukan fakta berharga. Ternyata, menulis
lebih dari sekedar menulis. Menulis butuh keberanian, butuh tekad dan
kesungguhan. Menulis ternyata butuh kerendahan hati, dengan tujuan yang bukan
untuk kepentingan diri sendiri. Menulis butuh semangat yang tidak padam hanya
karena ide habis sebelum ditulis. Menulis butuh keberlanjutan, sustainabilitas.
Tidak boleh cepat menyerah, apalagi ketika belum setengah jalan ditempuh oleh
tangan dan pena.
Demi ide-ide yang tak lenyap sebelum ditulis, saya bahkan menyulap sebuah note kecil menjadi buku catatan. Kecil, agar bisa terselip di tas atau di saku, tidak membebani untuk dibawa berkelana kemana saja. Di dalamnya, saya menulis apa saja kapan saja yang terlintas di dalam pikiran, untuk ancang-ancang menjadi bahan. Dalam waktu berkala, akan melihat kembali semuanya satu-persatu dan meriset hal-hal yang perlu. Menulis ternyata butuh usaha yang lebih dari satu. Dan, buku catatan kecil ini terbukti ampuh membantu.
Perjalanan ini saya mulai dengan tulisan, dengan menulis. Perjalanan ini akan saya teruskan dengan tulisan, dengan menulis. Perjalanan ini juga saya harap bisa saya akhiri dengan tulisan, dengan menulis. Sebuah kesimpulan yang indah untuk sebuah panggilan.
p.s. :
Untuk seorang saudara dan rekan sesama penulis, you know who you are sis, yang tanpa janjian dengan saya ternyata juga sedang memulai project baru menulis di halaman yang baru, selamat menulis dengan penuh keberanian. Tidak ada yang sia-sia pernah lahir dari rahim niat hati yang tulus. Soli deo gloria.
Photo by Green Chameleon on Unsplash |
Demi ide-ide yang tak lenyap sebelum ditulis, saya bahkan menyulap sebuah note kecil menjadi buku catatan. Kecil, agar bisa terselip di tas atau di saku, tidak membebani untuk dibawa berkelana kemana saja. Di dalamnya, saya menulis apa saja kapan saja yang terlintas di dalam pikiran, untuk ancang-ancang menjadi bahan. Dalam waktu berkala, akan melihat kembali semuanya satu-persatu dan meriset hal-hal yang perlu. Menulis ternyata butuh usaha yang lebih dari satu. Dan, buku catatan kecil ini terbukti ampuh membantu.
Perjalanan ini saya mulai dengan tulisan, dengan menulis. Perjalanan ini akan saya teruskan dengan tulisan, dengan menulis. Perjalanan ini juga saya harap bisa saya akhiri dengan tulisan, dengan menulis. Sebuah kesimpulan yang indah untuk sebuah panggilan.
p.s. :
Untuk seorang saudara dan rekan sesama penulis, you know who you are sis, yang tanpa janjian dengan saya ternyata juga sedang memulai project baru menulis di halaman yang baru, selamat menulis dengan penuh keberanian. Tidak ada yang sia-sia pernah lahir dari rahim niat hati yang tulus. Soli deo gloria.
No comments: