Ephphatha!

July 28, 2016
Photo by Norbert Levajsics on Unsplash

Ephphatha! Aku menanti kata itu terucap. Aku menantikan Ephphatha untuk pintu-pintu. Pintu yang menghubungkan aku dengan masa depanku. Di baliknya, ada jalan yang selanjutnya harus kutempuh. Tapi Ephphatha yang berkuasa menjadi kunci pintu terbuka hanya bisa terucap dari satu Pribadi yang kukenal bertahta atas waktu. Dan itu bukan aku. Aku menunggu. Aku hanya bisa menunggu, dan sudah seharusnya memang aku menunggu.

Tapi penantian tidak semudah itu untuk dilewati. Ketidaksabaran porak-poranda di dalam hati. Melahirkan keraguan, lalu ketidakpercayaan. Dimana Ephphatha? Akankah dia benar-benar terucap dan datang menghampiri pintu kita? Harus seberapa lama? Akankah itu bisa jadi selama-lamanya?

Aku menahan diri. Cukuplah aku butuh Ephphatha terucap bagi pintu-pintu kehidupanku. Aku tidak mau jadi tuli akan apa yang dikatakan-Nya karena telah ragu. Aku tidak mau jadi bisu akan kebesaran karya-Nya dalam hidupku karena ketidakpercayaanku.

Tapi banyak orang membutuhkan Ephphatha untuk dapat kembali percaya dan tidak ragu. Banyak orang membutuhkan Ephphatha untuk dapat kembali mendengar kata-kata-Nya dan menceritakan kebesaran-Nya. Dan siapatahu akhirnya aku juga perlu. Ephphatha yang membukakan telinga, mulut, dan hatiku.

Aku ingin menjadi takjub, aku ingin tercengang. Aku ingin berkata,  Ia menjadikan segala-galanya baik. Sekali lagi. Meskipun seharusnya aku terus dan akan terus bisa berkata, Ia menjadikan segala-galanya baik. Dengan keyakinan seteguh batu karang dalam setiap kata yang kuucapkan. Dengan percaya yang menyelimuti sempurna. Dengan sederhana, cukup seperti seorang anak kecil saja.



Ia menjadikan segala-galanya baik.
Ya, meski Ephphatha belum terucap. Meski belum ada apapun,
yang terlihat terbuka bagi kita. Berimanlah saja!

Ia, sudah sedang dan akan selalu, menjadikan segala-galanya baik.
Ya, tak terkecuali untuk kita.


p.s. :

(Cikarang, 28 Juli 2016: Setelah membaca tentang Ephphatha  
dalam Mark 7:31-37 di waktu berdua dengan Yang Berkuasa atas
waktu dan nyawa).

No comments:

Powered by Blogger.