24th Birthday: Wishes & Gifts

August 11, 2015

Pertambahan usia di tahun ini menjadi suatu momentum dimana banyak hal yang saya harapkan, tidak terjadi—dan sebaliknya, banyak hal yang tidak pernah saya harapkan dan bahkan bayangkan, saya dapatkan. Saya belajar bahwa expectations kill (terutama our expectations toward human)—dan keberserahan sepenuh kepada Tuhan merupakan jawaban. Harus saya akui, di tahun ini, saya memiliki beberapa ekspektasi—yang saya cukup kecewa ketika tidak melihat apa yang saya ekspektasikan itu menjadi kenyataan. Saya belajar untuk berhati-hati untuk berekspektasi. It’s better to giving, than receiving.

Tapi pertambahan usia di tahun ini tetap menjadi sesuatu momentum yang istimewa bagi saya. Berikut beberapa hal istimewa yang tak pernah saya bayangkan atau ekspektasikan—tetapi saya dapatkan di tahun ini. As beatiful gifts from Dear God. I thank God. I really thank God.

1. Video Happy Blessed Birthday dari Tanah Nusa Tenggara Barat
 

Video ini menjadi sebuah kado paling istimewa bagi saya, tepat di tanggal 18 Juli—hari ulang tahun saya. Sebagian dari rekan-rekan saya memang sedang berlibur ke Nusa Tenggara Barat. Dan di hari itu, mereka khusus membuatkan video “Happy Milad Yuli” dari Tanah Nusa Tenggara Barat. Sudah lama sebenarnya Nusa Tenggara ini (baik NTB maupun NTT) ada di dalam hati saya, dan saya sangat-amat ingin menginjakkan kaki disana—tapi keinginan ini memang belum bertemu dengan rencana Tuhan untuk direalisasikan. Karena itu, ketika mereka mengirimkan sebuah video darisana, rasanya istimewa sekali. Terima kasih, semuanya! Tak lupa juga, birthday wishes dalam voice notes dari rekan-rekan saya yang lain dari Kairos Camp (yang sayangnya gak bisa saya upload disini). Di tengah segala kerepotan mereka untuk mengurus camp itu, mereka masih meluangkan waktu untuk memberi ucapan istimewa untuk saya—saya sangat bersyukur dan terharu. Terima kasih, semuanya!


2. Kaktus “Hope” dari Kak Miracle

 

Ini adalah birthday gift yang paling berkesan bagi saya di tahun ini. Saya tidak menyangka saja akan mendapat kaktus hias, yang sangat cantik dengan batu-batuan warna-warni pengganti tanahnya, dari seorang saudara, rekan satu kantor dan satu gereja. Apalagi, Kak Mira mengemasnya dengan sangat beatiful—dengan kertas bertuliskan ayat dan pesan singkat yang sangat me-rhema, dengan tulisan tangannya sendiri. Gambar “jangkar” atau “sauh” (atau, saya lebih senang menyebutnya anchor) dengan kata “hope” tepat di bawahnya, langsung mengingatkan saya akan Hebrews 6:19 NIV. Dan tidakkah kalian juga ingat judul blog ini? It’s “Live In Hope”, karena saya sangat menyenangi ingatan akan “hope” atau pengharapan ini. Karena itu, saya pun memberikan sebuah nama istimewa kepada kaktus pertama saya ini. Perkenalkan, namanya “Hope” :’)


3. Bola Dunia Saya Sendiri!

 

Di bulan Juli 2015 inipun, saya berniat membeli hadiah ulang tahun saya sendiri. Satu dari tiga benda yang paling saya ingini—yang tidak ada orang lain yang tahu. Salah satunya? Sebuah bola dunia! Untuk apa? Sederhana, untuk berdoa. Untuk mengenal dunia. Untuk mengingatkan saya, bahwa saya tak lebih dari sebuah titik yang amat-sangat kecil di bumi ini—namun sangat diperhatikan dan dikasihi oleh Sang Pencipta. Juga untuk belajar mengasihi bangsa-bangsa.


4. Sebuah Kado Di Atas Meja Kantor

 

Yang ini adalah sebuah kado dari rekan kantor saya. Diletakkan di atas meja saya sebelum saya datang. Saya sangat menyenangi warna kertas kadonya yang berwarna-warni, ditambah beatiful simple wishes-nya. Terima kasih, Kak Imelda Priscillia! :’)


5. Celebrating Birthday With TMAI Family


Dan di tanggal 31 Juli 2015, di Doa Semalaman Bulan Juli di komunitas (sekaligus keluarga spiritual) saya, saya tidak menyangka bahwa saya akan mendapat birthday surprise, lagi, tahun ini. Kali ini, brothers & sisters TMAI merayakan ulang tahun saya sekaligus digabung dengan ulang tahun Kak Dhorkas Donna Marpaung (yang berulang tahun di tanggal 30 Juli). Kami berdua sangat senang, dan terharu juga, melihat perhatian dan kasih mereka. Sebuah kue tart sederhana dengan tulisan “Happy Bday Yuli & Dhorkas”. Dinyanyiin lagu happy birthday versi istimewa (can’t share in detail here, sorry), dan didoakan juga. Ditutup dengan selfie bersama yang dipimpin oleh Ko Alex ini. I really thank God for giving me them, as my brothers and sisters in Christ, as my family.


6. Kado Scrapbook dari Kota Medan

  
Saya juga tidak pernah menyangka bahwa saya akan mendapat birthday gift dari sahabat-sahabat saya di Medan, jauh-jauh darisana yang dikirimkan via TIKI! Sampai di kantor saya tepat di Hari Persahabatan Internasional, dan membuat saya sangat terharu ketika mengetahui isinya: sebuah scrapbook yang, saya sangat suka sekali! Dengan beberapa foto jadul masa lalu persahabatan kami :’) Warna frame-nya yang kuning cerah juga saya suka sekali! Saya benar-benar bersyukur sudah dianugerahkan Tuhan sahabat-sahabat seperti mereka, dengan sebuah persahabatan yang tak terhalang jarak dan waktu. Terima kasih, dear Utari-Cidhu-Angel!


7. Kado Paling Kocak Selama 24 Tahun Usia Saya
 

Sungguh yang ini merupakan kado yang paling kocak selama 24 tahun usia saya. Ini kreatif banget! Jadi kado ini dibuat oleh sahabat-sahabat saya sekaligus officemates saya di kantor—kami berkumpul di satu geng (sebut saja begitu), bernama cuubuts (oke, jangan tanya apa artinya, karena itu mungkin sedikit alay—kami memang berniat mau ganti nama, haha). Jadi sahabat-sahabat saya ini (diana, irvan, meity, jilli) keliling-keliling mengumpulkan foto-foto teman-teman sekantor yang dekat dengan saya dalam wajah-wajah jelek, dan dikumpulinlah di dalam wadah ini. Kata diana, untuk menghibur saya ketika stres karena deadlines menerpa, haha. Tak lupa, mereka merancang surprise buat saya sepulang kantor di tanggal 21 Juli 2015 dengan menyanyikan lagu batak dan divideoin. Videonya pun di-edit oleh sahabat saya, Diana Lidya, yang memang segment producer di kantor—sejam kemudian sudah muncul di halaman facebook. I really thank God for them.


8. Postcard dari India


Pertambahan usia saya ditutup dari sebuah pertemuan dan kado dari seorang adik sekaligus sister in Christ saya, Klara Puspita. Kado dari Klara sangat istimewa buat saya, karena birthday wishes-nya ditulis di atas sebuah Postcard dari India. Additional information, saya mulai "mengoleksi" postcard sejak tahun 2012 mendapat kenang-kenangan postcard dari rekan-rekan student congress III di Bali. Jadi, ketika mendapatkan postcard lagi kali ini, rasanya bahagia! Koleksi postcard saya bertambah lagi :') Dan, yang semakin membuatnya istimewa, adalah gambar Postcard-nya ini--gambar biarawati di India. Postcard ini mengingatkan saya akan Mother Teresa, seorang biarawati yang sangat menginspirasi saya terkait panggilan hidup (meski tentu tidak melebihi tempat Tuhan Yesus untuk menginspirasi saya). Terima kasih, sister Klara!

Terakhir, saya menutup tulisan ini dengan sebuah birthday wishes yang sangat menyentuh bagi saya di tahun ini. Birthday wishes menurut saya, merupakan sesuatu yang paling penting, ketika kita mengucapkan happy birthday untuk seseorang. Tentu saja, saya tetap bersyukur untuk setiap rekan dan teman yang mengucapkan selamat ulang tahun di hari pertambahan usia saya, karena itu juga tanda perhatian dan kasih mereka. Tapi, jika boleh jujur, bagi saya, sekedar ucapan happy birthday tanpa wishes menjadi kurang bernyawa. Birthday wishes itu, yang diberikan dengan ketulusan dan kesungguhan hati, yang menurut saya menghidupkan. Birthday wishes ini berasal dari seorang saudara saya di komunitas TMAI. Ia juga seorang intercessor, yang meski saya baru mengenalnya belum lama ini, saya belajar banyak mengenai kehidupan doa daripadanya. Yang kedua, dari seorang abang, yang sudah saya anggap sebagai bapak rohani saya (dan istrinya sebagai ibu rohani saya). Mereka berdua memainkan peran penting juga dalam pertumbuhan spiritual saya selama masih mahasiswa, setelah hidup baru di tahun 2010. Ketiga, birthday wishes yang sangat menyentuh, dari seorang sahabat saya di kota Medan (yang juga ikut mengirimkan kado scrapbook, jauh-jauh lho dari Kota Medan).


“Happy Birthday Yuli! Christ is building His church,
and no gates of hell can prevail. And thru faith-filled prayers and grace-empowered perseverance, you shall reach the finish line, with the Author and Finisher of our faith, Jesus. Thank God for your presence & intercessions, and especially your love for God & others.
God bless you, Yuli, this year with sharpened vision and deepened humility, which He will provide abundantly for those who humble themselves. Semangat! #fire icon.



Mba Yuli, selamat ulang tahun. Makin bertumbuh
 kehidupan doanya, kasih naturalnya makin terlatih dan makin luas lingkarannya untuk memancarkan kasih Kristus bagi banyak yang terhilang. Tuhan Yesus selalu menyertai.



“Yoely… Happy Birthday ya dear. Segala sesuatu pergumulanmu akan indah pada waktu-Nya Tuhan. Yesaya 55:8—Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Berjalanlah bersama Yesus dalam usia yang ke-24 ya sob. Semoga kualitas iman semakin berbuah lebat. He loves ya dear. Amin amin. Loveeee you yoelyyy.
I always thank God for having you as my bestfriend like my sibling. ({})”



p.s. :

Ada satu wish istimewa personal saya, yang tidak bisa saya ceritakan kepada siapapun, yang ternyata belum terwujud dalam kehendak Tuhan tahun ini. Apakah tahun depan wish istimewa personal saya itu akan terwujud? Saya tidak tahu, tapi saya belum berhenti untuk tetap meminta, dan berharap. Let Thy will be done. Anw, Happy Blessed Birthday To Me! ;)

1 comment:

Powered by Blogger.