Mengapa BTS Menarik Bagi Yang Bukan K-Pop Fans Seperti Saya

February 20, 2019

"Maybe I made a mistake yesterday, but yesterday’s me is still me. I am who I am today, with all my faults. Tomorrow I might be a tiny bit wiser, and that’s me, too. These faults and mistakes are what I am, making up the brightest stars in the constellation of my life. I have come to love myself for who I was, who I am, and who I hope to become.”
                                                                                                                              – RM, BTS


Saya masih ingat baru awal tahun 2018 lalu, saya bertemu dengan sahabat saya Chrystine yang mengusulkan saya untuk mendengarkan BTS. “Lirik lagunya youthful banget, yul. Bisa jadi mood booster dan penyemangat,” katanya. Baru beberapa bulan setelah makin terpapar, saya benar-benar memahami apa maksud kata-kata sahabat saya ini. Sebagai seseorang yang bukan K-Pop Fans, awalnya saya memang cukup kesulitan mencoba mendengarkan lagu-lagu K-Pop. Apalagi, dengan stigma seksis yang muncul dari masyarakat awam yang suka nyinyir terhadap para K-Pop Band atau K-Pop Fans (yang ya, sedihnya, sempat mempengaruhi saya juga).

Credit : Official Website BTS Big Hit Entertainment

Buat kamu yang mungkin belum tahu, BTS atau Bangtan Boys (yang kemudian diakronimkan sebagai Beyond The Scene di 2017), adalah salah satu K-Pop boyband asuhan Big Hit Entertainment, yang debut di tahun 2013. BTS atau Bangtan Boys terdiri dari 7 personil, yaitu Suga, Jimin, J-Hope, V, Jin, Jungkook, dan sebagai leader, RM (Rap Monster)—yang masing-masing mengambil peran sebagai rapper atau vocalist, dengan kisaran usia kelahiran tahun 1992 ke 1997. Jumlah album dan lagu, duh, saya gak hapal, udah cukup banyak, bisa google sendiri ya (haha). Tapi, K-Pop Band satu ini layak untuk disimak.

Sebelumnya, saya ingin bilang bahwa saya bukanlah (belum bisa mengakui bahwa saya adalah) ARMY (sebutan bagi para fans BTS). Bukan berarti saya adalah anti-fans, tapi memang tak semua lagu BTS cocok dengan preferensi musik saya, baik dari sisi lirik maupun ritme musik (bukan penggemar musik yang slow dan berlirik romantis, lebih seneng yang ribut dan bisa dipakai joget-joget, haha). Bagaimanapun, meski saya bukan K-Pop Fans (penikmat lagu-lagu K-Pop) dan bukan ARMY, bagi saya, BTS adalah K-Pop Idol yang sangat menarik. Bukan saya saja lho yang mengakui ini. Banyak teman-teman saya yang sebenarnya juga tidak terlalu menikmati musik K-Pop, mengatakan hal serupa—dari sekian banyak K-Pop Band (yap, girlband atau boyband dari Korea), BTS adalah salah satu yang mereka tahu dan apresiasi.

Dalam tulisan ini, saya ingin membahas beberapa alasan mengapa BTS menarik bagi yang bukan K-Pop Fans seperti saya ini. Setidaknya ada tujuh alasan yang saya temukan. Berikut.


1. Pidato RM mewakili BTS, sebagai duta UNICEF, yang viral itu & kampanye Love Myself-nya
Sebagaimana yang saya kutip sebagian di awal tulisan ini, pidato RM di sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-73 di New York, 24 September 2018, memang bermakna dalam sekali. RM berbicara mewakili BTS, yang menjadi duta UNICEF untuk kampanye Generation Unlimited—setelah sebelumnya juga telah mengusung kampanye Love Myself Campaign melalui albumnya, yang juga berkolaborasi dengan kampanye #ENDViolence dari UNICEF. Karena kedalaman pesannya, yang mengajak kita untuk mulai mencintai diri sendiri, video pidato RM ini viral sekali di media sosial, khususnya di kalangan anak muda—meski, bukan K-Pop Fans. Kamu bisa baca versi lengkapnya di tautan ini atau tonton videonya di link video di atas.

BTS di 61th Grammy Award, Februari 2019. (Credit : Twitter @bts_bighit)

2. Musik BTS mendapat pengakuan internasional
Setelah dua kali sukses meraih piala Billboard Music Awards (BBMAs) 2018 untuk kategori Top Social Artist dan diliput oleh majalah TIME (sekaligus menjadi cover halaman) sebagai Next Generation Leaders, BTS masuk menjadi salah satu nominasi di 61st Grammy Award. Nominasi ini diraih album Love Yourself: Tear untuk kategori Best Recording Package. Meskipun tidak memenangkan Grammy Award, masuknya BTS ke dalam nominasi adalah salah satu pencapaian besar—karena juga menjadi K-Pop Band pertama yang dinominasi dalam Grammy (pun yang hadir di Grammy Award, waw!). Bagaimanapun, harus diakui BTS sukses merebut hati banyak orang di dunia, termasuk Amerika, meski musiknya dibalut dalam lirik berbahasa Korea (dengan sedikit lirik berbahasa Inggris). Ini sepertinya sudah cukup banyak untuk membuat publik memperhatikan, meski bukan K-Pop fans seperti saya.


3. Lirik lagu yang youthful, yang membuat mereka terhubung ke fans dan pendengar
Seperti yang dikatakan sahabat saya, Chrystine, saya harus mengakui memang lirik lagu-lagu BTS youthful sekali. Lagu-lagu BTS sangat mewakili isi hati anak muda, sekaligus memberi suntikan semangat dalam dosisnya sendiri (apalagi makin kesini-sini). Saya sendiri, meski bukan ARMY, sangat menjagokan lagu Not Today dari BTS—yang selama ini telah sukses menjadi mood booster untuk hari-hari (ter)buruk saya. Saya menyelipkan video dari lagu ini di atas supaya kamu bisa lihat langsung sendiri ;)

Salah satu konser BTS di Fukuoka, Jepang, baru-baru ini. Berapa banyak jumlah ARMY dalam foto ini? Woh.
(Credit : Twitter @bts_bighit)

4. Fanbase yang sangat loyal (dan peduli terhadap isu kesehatan jiwa), dari seluruh dunia
Saya ingat pertama kali menyadari betapa banyak, loyal, dan passionate-nya fans BTS (dikenal dengan nama ARMY), adalah ketika saya secara langsung bertemu mereka di salah satu acara komunitas saya. Komunitas dimana saya bergabung, adalah sebuah komunitas yang bergerak di isu kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri—kemudian terhubung dengan BTS ARMY Indonesia Amino (BAIA) dan BTS ARMY Help Centre (AHC). BTS AHC ini sendiri ternyata merupakan sebuah gerakan internasional, yang telah membuka cabang di Indonesia—dari para ARMY (dengan latar belakang pendidikan psikologi) untuk ARMY lainnya yang membutuhkan dukungan emosional, terkait masalah kesehatan jiwa—dengan mengingat kampanye Love Yourself dari BTS. Saya harus mengakui bahwa saya sangat kagum untuk inisiatif ini. ARMY ternyata sadar tentang isu kesehatan jiwa.

Terkait fanbase, BTS sendiri memang termasuk K-Pop Band yang sangat perhatian terhadap fansnya, yang menurut saya juga berperan kuat dalam membangun ikatan dengan ARMY—dengan update berkala di media sosial (di antaranya, melalui akun twitter @BTS_twt dan siaran live melalui platform V-Live), juga tak lupa mengapresiasi ARMY sebagai yang terpenting dalam setiap pencapaian kesuksesan mereka. BTS sangat menghargai dan mencintai para fansnya, ARMY. Menarik.

Credit : Official Website BTS Big Hit Entertainment

5. Meniti perjalanan dari sejarah dari agensi kecil, dengan banyak tantangan
Meski sekarang sudah menjadi K-Pop Band yang terkenal sampai ranah internasional, BTS ternyata memulai karirnya dengan susah-payah. Jangan kira Big Hit Entertainment adalah agensi yang sudah besar ketika mendebut BTS. Big Hit Entertainment justru masih merupakan agensi yang kecil saat itu, yang kemudian berkembang pesat bersama kesuksesan dan kepopuleran BTS di kancah permusikan Korea dan dunia. Perjalanan yang tidak mudah ini ternyata juga berdampak secara psikologis, khususnya kepada RM & Suga—sebagai personil awal dan rapper. Seksisme, lagi-lagi, yang “memberi standar tertentu pada profesi rapper ini: bahwa RM & Suga bukanlah true rapper karena akhirnya bergabung dengan K-Pop Band, dengan make-up dan dance. RM & Suga, pernah mengalami depresi karena perjalanan sulit di awal karir mereka—bahkan Suga terang-terangan menceritakan kisahnya melawan depresi dalam lagu rap solonya (dengan nama panggung Agust D) berjudul The Last. Jadi ya, mereka tidak ujug-ujug seterkenal sekarang. Inspiratif.

BTS dari Big Hit Entertainment

6. Beberapa cerita yang membuat pembaca mengangguk-angguk salut
Salah satunya yang pernah saya baca, BTS (khususnya RM & Suga yang banyak menulis lagu) pernah dikritisi ARMY karena beberapa lirik lagu yang seksis-misoginis dan dianggap tidak peka terhadap isu sosial saat ini. War of Hormones, misalkan, memang membuat saya mengernyitkan dahi ketika mengetahui arti liriknya. RM, yang kemudian mengakui memang belum tahu banyak tentang isu-isu sosial, cukup kaget (dan beberapa fans mengatakan ia cukup tertekan)—sampai akhirnya ia memilih langkah yang sangat baik : RM (dan Suga) mengakui kesalahannya dan mulai belajar isu-isu sosial dan tak lupa berupaya mengkonsultasikan lirik lagu mereka selanjutnya terlebih dahulu, ke profesional termasuk feminist professor, sebelum diproses, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bersamaan dengan ini, Big Hit Entertaiment juga mengeluarkan pernyataan resmi sejenis. Salut untuk kerendahan hati mereka, di tengah dikte patriarkhi yang penuh arogansi, termasuk di Korea, hehe.

BT21 dari LINE Stickers x BTS

7. Merambah ke banyak hal, seperti movie, LINE webtoons & sticker
BTS berkolaborasi pula dengan LINE Stickers, menciptakan BT21, 7+1 karakter stiker lucu yang didesain sendiri oleh ketujuh member BTS. Belum lama ini, LINE Webtoons juga mengeluarkan satu webtoon yang mengangkat kisah BTS, berjudul Save Me, hasil kolaborasi Big Hit Entertainment x LICO. Jangan lupa, film Burn The Stage, sebuah dokumenter tentang personil BTS dan perjalanan mereka di balik layar, yang tayang di bioskop-bioskop di berbagai negara dunia, tak terkecuali Indonesia. Masih ditambah kolaborasi musik dengan para penyanyi internasional, seperti Steve Aoki dan Nicki Minaj. Belum lagi, ehem, pernah lihat di Gramedia, bahkan ada buku-buku tentang BTS yang dibuat oleh para ARMY Indonesia? Dengan merambah seluas ini, BTS cukup “terlihat” untuk menggugah rasa kepo kitalah ya.

___________________

Di akhir tulisan ini, sekali lagi, saya ingin mengapresiasi BTS untuk segala kerja keras dan karyanya di dunia musik. Untuk setiap lelah-juang dan inspirasi, melalui banyak hal, BTS memang layak untuk dikagumi anak-anak muda. Setidaknya, apa yang saya tuliskan di atas bisa sedikit menyanggah komentar-komentar negatif tentang pengaruh K-Pop ke anak muda zaman now. Tulisan ini akan saya tutup dengan mengutip sebagian dari pidato RM lagi, menjadi pengingat, do not forget to love ourselves.

"Like most people, I made many mistakes in my life. I have many faults and I have many fears, but I am going to embrace myself as hard as I can, and I’m starting to love myself, little by little. What is your name? Speak Yourself!”

                                                                                                                              – RM, BTS



Referensi :


No comments:

Powered by Blogger.