50 BOOKS I MUST READ THIS YEAR (2018)
Photo by Giulia Bertelli on Unsplash |
Tahun ini, saya kembali
mengikuti Goodreads Challenge 2018. Janjian dengan salah satu sahabat saya,
Chrystine, kami bertekad untuk men-set target bisa membaca habis 50 buku di
tahun ini. Ini demi self-development pribadi
dan demi judul-judul buku yang belum selesai dibaca berapa lama. Saya kira tidak
apalah sekali-kali mengejar kuantitas juga. Karena saya memang punya kebiasaan
buruk untuk hobi membeli (+mengoleksi) buku, lalu memilih “nanti deh” untuk
membacanya. Kecuali buku-buku tertentu yang rasanya kepo banget buat tahu isi ceritanya (biasanya, pasti fiksi).
Mungkin pemikiran saya semacam, “yah yang penting punya dulu” – daripada
bukunya terlanjur hilang dari toko-toko buku (bisa jadi dong). Maklum, saya
punya cita-cita untuk punya perpustakaan pribadi.
Daftar ini saya tulis dengan tujuan
mendorong semangat membaca dan menyelesaikan Goodreads Challenge 2018 itu.
Semoga.
1.
Saman, Ayu Utami done
2.
Mata Hari, Paulo Coelho done
5.
Saia, Djenar Maesa Ayu done
47.
Sehat, Tangguh
& Efektif Dalam Pelayanan Lintas Budaya, Laura Mae Gardner
p.s. :
Sejujurnya saya sudah
merasa agak mentok ketika sampai di list nomor
30, haha. Baru sadar bahwa angka 50 ternyata banyak. Daftar ini juga ditulis
sambil melihat-lihat rak buku. Jadi, ketika “bertemu” dengan buku yang cukup
tebal, saya merasa semakin menantanglah angka
50 ini, haha. Sepertinya memang Goodreads Challenge 2018 akan menghabiskan
jumlah buku-buku saya yang belum dibaca, jikalau
sukses tentunya wk. Itu berarti saya akan semakin semangat untuk beli buku
baru lagi, haha.
Tahun lalu, di Goodreads
Challenge 2017, meski cukup bersusah-payah menghabiskan target baca 15 buku
(angka ini mungkin sepele buat bookworms di
luar sana tapi saya harus benar-benar mengakui tak mudah membaca buku di ritme
rutinitas dunia kerja) – akhirnya selesai juga kok. Ini masih bulan Februari.
Setidaknya 4 buku lagi supaya 10 buku selesai di bulan ini, yass!
No comments: