Para Pembaca & Pencinta Buku Harus Tahu Istilah Ini

January 28, 2019

Sebelum memulai tulisan ini, izinkan saya bertanya, apakah kamu adalah seorang pembaca dan pencinta buku? Punya akun di Goodreads? Rutin mengunjungi toko buku, online maupun non-online? Senang berkunjung ke perpustakaan? Kalau kamu memang adalah seorang pembaca dan pencinta buku, berarti tulisan ini pas buat kamu. Karena di tulisan ini, saya akan berbagi sederet istilah yang harus kamu ketahui sebagai seorang pembaca dan pencinta buku.

Photo by Nong Vang on Unsplash

Sebelumnya, memang istilah-istilah ini masih dalam bahasa Inggris. Berhubung belum ada yang mencoba menerjemahkannya ke bahasa Indonesia (yang akan ribet juga, mengingat beberapa istilah menggunakan permainan kata bahasa Inggris). Jadi dalam tulisan, saya tetap mengutip istilah-istilah ini dalam bahasa asli (Inggris), ditambah terjemahan defenisi dalam bahasa Indonesia dan pemaparan lebih lanjut versi saya dalam bahasa Indonesia untuk istilah-istilah tersebut.

Jadi, apa saja istilah yang harus kamu tahu sebagai seorang pembaca dan pencinta buku?

ABIBLIOPHOBIA (n.) fear of running out of reading materials.
Ketakutan akan kehabisan bahan bacaan. Biasanya akan menyebabkan orang tersebut lebih santai dalam membaca buku (supaya tidak cepat selesai) atau malah segera pergi mengunjungi toko buku untuk menyetok buku-buku baru.

BALLYCUMBER (n.) one of six half-read books lying in your bed.
Situasi yang lahir karena kebiasaan tidur bersama buku(-buku) dipadu dengan kebiasaan membaca buku sekaligus banyak. Beberapa orang mungkin menganggap ini sebuah keberantakan hakiki, tapi bagi yang mengalami justru dapat membantu tidur lebih nyenyak karena dikelilingi-ditemani buku-buku.

BIBLIOMANIA (n.) a passionate enthusiasm for collecting and possessing books.
Sebuah antusiasme untuk mengoleksi dan memiliki buku-buku. Biasanya akan berujung dengan impian atau rencana untuk membuat sebuah perpustakaan pribadi di rumah.

Photo by chuttersnap on Unsplash

BIBLIOPHAGIST (n.) a devourer of books.
Orang yang suka memangsa buku-buku, mungkin menganggap buku selayaknya makanan enak menggiurkan yang tidak tertahankan.

BIBLIOPHILE (n.) a person who loves or collects books, especially as examples of fine or unusual printing, binding, or the like. If you're a bibliophile, that means you love the physical structure of books. Bibliophiles pay close attention to the whole package, from a book's spine to the quality of paper the words are printed on. (A person who collects or has a great love of books).
Orang yang senang mengoleksi buku-buku berwujud fisik, khususnya edisi yang berkualitas sangat baik atau edisi/jilid khusus, dan sejenisnya. Jadi, tidak masalah memiliki beberapa edisi cover-kemasan fisik berbeda untuk buku yang sama. Jika kamu seorang bibliophile, itu berarti kamu mencintai kondisi fisik sebuah buku. Mungkin kamu terobsesi dengan ilustrasi yang digambar tangan di covernya, jenis kertas, sampai warna tampilannya. Yap, Bibliophile memperhatikan detail seluruh kemasan, dari punggung buku sampai kualitas kertas dan cetakannya. (Secara sederhana, bisa juga disingkat-artikan sebagai seseorang yang mengoleksi atau memiliki cinta yang sedemikian besar untuk buku-buku).

BIBLIOPOLE (n.) a person who buys and sells books, especially rare ones.
Mereka yang membeli dan menjual buku-buku, khususnya buku-buku yang tergolong langka. Kemungkinan besar terhubung banyak dan bersimbiosis mutualisme dengan para bibliophile.

Photo by Thought Catalog on Unsplash

BIBLIOSOMA (n.) the smell or aroma of a good book.
Aroma atau wangi dari sebuah buku yang bagus. Apalagi kalau masih baru. Aroma ini khas (buku) sekali. Biasanya dilakukan di toko buku, untuk buku-buku yang tidak dikemas plastik. Cara menikmatinya, cukup dengan membuka cepat-sekilas lembaran halaman sebuah buku dari ujungnya saja, seperti menghitung uang versi cepat oleh mesin.

BIBLIOTAPH (n.) a reader who hoards her books and protects them from others.
Pembaca yang menimbun buku-bukunya dan melindunginya dari orang lain. Biasanya menghargai buku seperti harta yang sangat berharga, yang tidak boleh dipinjam, rusak, apalagi hilang.

BOOKARAZZI (n.) a book lover who excitedly takes photos of the books they read and posts them online.
Para pencinta buku yang benar-benar seantusias itu untuk mengambil foto dari buku-buku yang mereka baca, lalu menggunggahnya secara online. Biasanya dilakukan di media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Yang dilakukan bookarazzi sangat berfaedah bagi para pencinta buku lainnya, karena menjadi salah satu cara bertukar informasi mengenai buku.

Photo by Suad Kamardeen on Unsplash

BOOKISH (v./adj.?) given or devoted to reading or study. When you spend an inordinate amount of time thinking about fictional characters (and the many plot twists that come their way), you can definitely classify yourself as bookish. Curling up with a good book over the weekend sounds much better than drinks at a new club – and that's because you're devoted to those pages like any true book nerd should be.
Mendevosikan diri kepada kegiatan membaca. Ketika kamu menghabiskan waktu yang tidak terhitung jumlahnya berpikir tentang karakter fiksi dalam buku (dan alur cerita yang tidak terduga), kamu dapat menyebut dirimu bookish. Bersantai dengan sebuah buku yang bagus di akhir pekan terdengar lebih menyenangkan dibandingkan berkunjung ke klub – dan itu karena kamu mendevosikan diri kepada halaman-halaman buku, sebagaimana orang yang dianggap aneh karena membaca buku. Bisa dibilang, buku bagi kamu mungkin lebih penting dari pacar atau kawan dekat. Biasanya dialami oleh teman-teman introvert.

BOOKKLEMPT (adj.) state of being resulting from the completion of the last book in a series for which there are no more books left, and you are not yet emotionally prepared to begin a new series.
Sebuah kondisi yang lahir setelah menyelesaikan buku terakhir dari satu seri yang mana benar-benar tidak ada buku lanjutan yang tersisa, dan pembaca belum siap secara emosional untuk memulai seri yang baru. Kondisi ini sangat sulit untuk dijelaskan. Perpaduan antara berbagai emosi yang campur aduk, mulai dari puas, sedih, senang, terkenang, sampai perasaan tidak sanggup untuk move on.

BOOK-BOSOMED (n.) someone who carries a book with her at all times.
Untuk mereka yang senang membawa buku kemana-mana. Mau di dalam rumah (ke dapur, ke toilet, ke meja makan). Atau ke luar rumah. Pokoknya buku adalah barang bawaan wajib yang tidak boleh terlupa, selain ponsel dan dompet, karena bisa menyelamatkan di waktu-waktu yang terasa membosankan.

Photo by rawpixel on Unsplash

COLOPHON (n.) a publisher's or printer's distinctive emblem, used as an identifying device on its books and other works. If you're truly crazy about books: no page is left unturned when you read, including the author section, acknowledgements, and even the title page.
Simbol atau lambang dari penerbit yang digunakan sebagai penanda terhadap buku-buku yang diterbitkan. Atau bisa juga, jika kamu menggilai buku; maka ketika kamu membaca, tidak akan ada satupun lembar halaman yang luput kamu baca, termasuk halaman penulis, halaman terima kasih penulis, dan bahkan halaman judul. Setiap lembar setiap kata, semuanya. Kamu tidak ingin meluputkan informasi apapun di dalam buku itu.

DAMPSTAIN (n.) a stain left on a cover or pages after having been exposed to water.
Noda atau tanda yang tersisa di cover atau halaman-halaman buku setelah buku terkena air. Merupakan salah satu hal yang dianggap sebagai kesialan bagi para pencinta buku. Jika ini terjadi, biasanya pemilik buku akan bersedih, meraung dan menyesal, karena dampstain akan menetap selamanya di cover atau halaman buku.

LIBROCUBICULARIST (n.) someone who reads in bed.
Mereka yang senang membaca buku di tempat tidur. Bisa sambil duduk, sambil telungkup, sambil telentang, ataupun sambil tiduran miring. Punya seribu satu gaya, yang pasti dilakukan di atas tempat tidur.


Photo by Carli Jeen on Unsplash

LOGOPHILE (n.) a lover of words.
Mereka yang mencintai dengan sepenuh hati kata-kata, dalam segala keindahan dan kebermaknaannya, apalagi jika diurai dalam sebuah kalimat dalam sebuah buku.
OMNILEGENT (adj.) reading, or having read, everything.
Sifat yang dilekatkan bagi mereka yang sedang membaca atau telah membaca, semuanya. Semacam sifat yang hampir setara dengan superpower.

NOOKED (v.) transition from believing that e-readers are the spawn of a book-burning devil to realizing they are a lovely and valid way to consume writing.
Bertransisi dari percaya bahwa pembaca e-book (electronic book, biasanya menggunakan tablet atau ponsel, ganti buku berwujud secara fisik) adalah keturunan para iblis yang senang membakar buku, tapi kemudian menjadi percaya dan menyadari bahwa pembaca e-book ternyata baik, dan cara membaca buku seperti mereka juga adalah cara yang sah untuk mengkonsumsi tulisan. Biasanya terjadi setelah mencoba membaca e-book sekaligus sehabis terpapar masalah sustanabilitas bumi dan lingkungan hidup.

Photo by Aliis Sinisalu on Unsplash

PAGE-A-VU (n.) the experience of reading a book you're sure you've never read before, but yet feels very familiar.
Pengalaman membaca buku yang kamu yakin belum pernah membaca sebelumnya, tapi entah kenapa terasa sangat akrab. Susah dijelaskan, hanya bisa dialami dan dirasakan.

READGRET (n.) the feeling of fury or sadness for putting off reading a certain book until now, when you should have read it years ago.
Perasaan marah atau sedih karena telah menunda membaca sebuah buku tertentu sampai sekarang, ketika seharusnya sudah membacanya bertahun-tahun lalu. Dapat disebabkan oleh banyak faktor. Termasuk pengaruh kawan sehobi sepembacaan dan pencerahan yang datang tiba-tiba terkait buku tersebut.

SCROLLMATE (n.) an author whom a reader feels a deep connection.
Penulis yang mana para pembaca karyanya merasakan ikatan yang sangat dalam terhadapnya. Biasanya sangat dipengaruhi oleh daya pikat konten buku dan banyaknya jumlah buku yang ia tulis.

Photo by John Michael Thomson on Unsplash

SENTRANCED (adj.) the state of being captivated by a well-written sentence.
Terpikat dan terpukau oleh kalimat yang ditulis dengan sangat baik. Biasanya lebih sering dialami ketika membaca buku-buku fiksi. Kemungkinan besar kalimat tersebut akan dikutip dan dicatat sebagai quote yang disayangi.

SHELFRIGHTEOUS (adj.) a feeling of superiority about one's bookshelf.
Perasaan superior mengenai koleksi dalam rak buku sendiri, dengan kepercayaan bahwa koleksi dalam rak buku pribadi adalah koleksi terbaik, lebih baik dari orang-orang lain. Sebuah perasaan yang wajar dimiliki para kolektor buku dan pemilik perpustakaan rumah. Bisa juga terjadi di rak buku online dalam akun Goodreads.

SMELLBOUND (v.) captivated by the scent of books.
Terkait poin sebelumnya, ini adalah istilah ketika kita merasa terpikat oleh aroma buku-buku (bibliosoma). Ini adalah semacam perasaan tenang, senang dan membahagiakan yang muncul setelah menghirup bibliosoma.

Photo by S O C I A L . C U T on Unsplash

TSUNDOKU (v./japanese) the act of leaving a book unread after buying it; the condition of acquiring reading materials but letting them pile up in one's home without reading them.
Tindakan meninggalkan sebuah buku tidak dibaca setelah membelinya; kondisi dimana kita menyetok bahan-bahan bacaan tapi malah membiarkan mereka bertumpuk di rumah tanpa membacanya. Biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mencintai buku sepenuh hati, sayangnya moody atau terlalu sibuk atau terlalu terdistraksi ini-dan-itu untuk duduk diam membaca.

_____________

Istilah-istilah di atas mungkin tergolong baru dan asing buat telinga kita, tapi saya yakin ketika membaca penjelasan mengenai maksudnya, para pembaca & pencinta buku tak jarang membatin, “ih, gue mah ini.” Saya juga kok. Setelah mengetahui istilah-istilah ini, saya baru menyadari bahwa saya adalah seorang ballycumber, bibliomania, bookarazzi, book-bosomed, librocubicularist, dan logophile—yang memuja bibliosoma dan membenci dampstain, pun memiliki kecenderungan shelfrighteous dan tsundoku, haha.

Jadi, kamu dapat pencerahan apa setelah mengetahui istilah-istilah di atas? :)




p.s. :

Sumber referensi istilah-istilah dalam tulisan ini dapat dibaca di halaman-halaman website berikut.

2 comments:

  1. Waktu masih kecil setiap hari saya selalu dimarahi ibu karena tempat tidur yang berantakan. Jadi kasur saya terbagi jadi dua, setengah buat saya tidur, setengahnya penuh sama buku-buku. Baru tau kalau ada namanya Ballycumber.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha. Mirip kita mba. Aku juga, meski berantakan, rasanya adem ey tidur bareng buku-buku ituuu :D Tos sesama ballycumber! Bdw, salam kenal & thank you udah mampir ke blog ini ya mba Zuzu ;)

      Delete

Powered by Blogger.